Dalam dunia tenis – seperti dalam hidup – kita bukan hanya bertarung dengan lawan di seberang net, tapi juga dengan suara-suara di dalam kepala kita sendiri. Robert Lindstedt, salah satu pemain ganda terbaik dunia, membagikan pandangan menarik soal emosi negatif, khususnya kemarahan, dan bagaimana ia bisa menjadi pedang bermata dua di lapangan.
🎾 Marah Boleh, Tapi Jangan Jadi Mesin Marah
Kita semua pernah merasa frustrasi saat servis gagal terus, atau ketika lawan bermain terlalu sempurna. Dan itu wajar. Tapi menurut Lindstedt, marah itu boleh asal tidak jadi bahan bakar utama.
Justru, kemarahan bisa dimanfaatkan sebagai pemicu fokus dan intensitas saat latihan. Misalnya, rasa kesal karena permainan sebelumnya bisa mendorong kita untuk latihan lebih keras dan lebih disiplin.
“Anger can be a motivator to help you focus more and increase intensity in practice, but it can’t be the only force that drives you.”
🧠 Suara Hati yang Harus Lebih Kuat
Hal terpenting adalah bagaimana kita berbicara pada diri sendiri.
Kata Lindstedt, suara batin yang positif harus lebih keras daripada bisikan negatif yang sering muncul.
Kalau kita gagal, jangan langsung berkata, “Aku memang payah,” tapi ubahlah menjadi, “Itu tadi belum berhasil, tapi aku belajar dari situ.”
Kepercayaan diri dan keyakinan bukan datang dari hasil instan, tapi dari kebiasaan berbicara positif pada diri sendiri.
✌️ Pilih Untuk Melepas Emosi Negatif
Saat bertanding, kita punya pilihan: mau terus menyimpan emosi negatif dan memperburuk permainan, atau memilih untuk melepaskannya dan kembali fokus.
Membiarkan marah terlalu lama hanya akan menjadi racun bagi performa kita sendiri.
Kuncinya adalah belajar melepaskan dengan cepat. Seperti Lindstedt bilang, “Make the choice to let go.”
Kesimpulan:
Dalam tenis, kamu perlu skill fisik, iya. Tapi kekuatan mental seringkali jadi penentu akhir. Marah boleh, tapi jangan betah marah. Fokuslah pada keyakinan, suara positif dalam diri, dan kekuatan untuk bangkit dari titik terendah.
📌 Yuk, latih bukan hanya forehand dan backhand, tapi juga mental game-mu di Hobi Tennis Bogor.
Karena di sinilah kamu bukan cuma jadi lebih jago, tapi juga jadi pribadi yang lebih tangguh.
Komentar
Posting Komentar